Minggu, 01 Agustus 2010

KKN MINI 2010 Komunitas Mahasiswa Pamekasan

KOMPAK BEDAH POTENSI KADUR
(sebuah catatan dari KKN MINI 2010 Komunitas Mahasiswa Pamekasan)
Peran dan kontribusi Komunitas Mahasiswa Pamekasan (KOMPAK) sebagai organda terus ditingkatkan. Peran dan kontribusi tersebut diimplementasikan melalui sejumlah kegiatan, salah satunya adalah KKN MINI pada 23 – 25 Juli 2010 bertempat di Kecamatan Kadur, Pamekasan. Kegiatan ini dapat berjalan berkat bantuan dari berbagai pihak, yaitu: Camat Kadur, POLRES Pamekasan dan Indosat.
KKN ini tentu tampak berbeda dengan KKN pada umumnya. KKN MINI versi KOMPAK ini sengaja didesain khusus untuk dilaksanakan dalam waktu yang sangat singkat yaitu 3 hari. Berbeda dengan KKN pada umumnya yang dilaksanakan selama 30 hari atau 1 bulan. Meskipun dilaksanakan dalam waktu singkat, KOMPAK tidak ingin kualitasnya kalah dengan KKN yang sesungguhnya. Agar kualitas KKN MINI tersebut betul-betul bermutu, maka acara dirancang agar manfaat atau efeknya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Penanaman pohon adalah bagian rangkaian acara sebagai wujud aplikasi bhakti lingkungan. Latar belakang atau dasar pemikiran kegiatan ini adalah fakta yang terjadi bahwa terdapat beberapa daerah di Kadur yang rawan terjadi longsor akibat kerusakan ekosistem. Sehingga dirasakan perlu untuk melakukan kegiatan bhakti lingkungan agar masalah tersebut dapat sedikit diminimalisir. Apa yang KOMPAK lakukan, tentu tidak 100% dapat menyelesaikan masalah,. Namun setidaknya, dengan kegiatan ini masyarakat dapat disadarkan akan pentingnya menjaga keharmonisan dengan lingkungan. Apalagi saat ini isu global yang paling ramai dibicarakan adalah berkaitan dengan lingkungan.
Kegiatan penyuluhan pupuk organik bokashi juga menjadi bagian acara yang tidak kalah pentingnya, karena juga berkaitan dengan keharmonisan lingkungan. Fokus dari penyuluhan ini adalah memberikan pengarahan yang aplikatif kepada masyarakat mengenai keunggulan dan efek penggunaan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia. Kegiatan ini dipandang perlu untuk dilaksanakan karena dari berbagai riset telah dibuktikan bahwa penggunaan pupuk organik secara kontinyu mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pupuk kimia. Disamping itu, penggunaan pupuk organik dirasakan lebih bersahabat dengan lingkungan.
Sasaran dari penyuluhan ini adalah masyarakat atau kelompok tani di daerah Kertagenah Tengah. Masyarakat di daerah ini cukup antusias dan sangat welcome terhadap informasi ini. Meskipun sebetulnya informasi mengenai pupuk organik ini bukan hal yang baru lagi bagi mereka. Sebagian masyarakat setempat sudah mengaplikasikan pupuk organik tersebut dilahan pertanian mereka, bahkan mereka sudah mampu memproduksi pupuk organik sendiri meskipun masih dalam skala kecil.
KOMPAK memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas antusiasme masyarakat Kertagenah Tengah dalam mengikuti penyuluhan ini. Disamping itu, ada sosok penting dibalik suksesnya kegiatan penyuluhan ini, yaitu Bapak Sukirno. Beliau adalah tenaga penyuluh di Kecamatan Kadur yang sudah banyak tahu mengenai alam pertanian di Kadur. Kombinasi peran antara masyarakat, pemerintah dan mahasiswa seperti ini tentu harus dijaga agar tetap terjalin sehingga menghasilkan efek positif bagi pertanian setempat yang dapat dirasakan bersama.
Disamping potensi pertanian, Kadur juga menyimpan potensi daerah lainnya yang prospektif. Ini dibuktikan dengan hadirnya beberapa kegiatan industri, diantaranya adalah industri rokok dan industri telur ayam. Bicara rokok, tentu Kadur adalah “ahlinya”. Maklum, mayoritas masyarakat kecamatan berpenduduk 40 ribu jiwa ini adalah petani, khususnya petani tembakau. Sehingga tidak salah jika Kecamatan Kadur disebut-sebut sebagai salah satu sentra penghasil tembakau di Madura.
Tidak hanya tembakau saja yang menjadi komoditas andalan masyarakat Kadur. Kelapa, siwalan (ta’al), legen (la’ang) dan gula aren (gule cobbhu’) adalah komoditas primadona masyarakat yang sudah terkenal luas. Tiga komoditas ini banyak terdapat di daerah Kertagenah Tengah. Akan tetapi, pengelolaan yang masih konvensional ternyata menjadi salah satu sebab komoditas tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga komoditas tersebut hanya menjadi “buah bibir” saja tanpa ada manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dari segi peningkatan taraf ekonomi.
Potensi wisata Kecamatan Kadur juga mengundang perhatian kami. Air terjun perawan, begitulah masyarakat setempat menyebutnya, adalah objek wisata yang benar-benar masih “perawan”. Lokasi dan akses air terjun ini masih sangat alami, 100% original. Barangkali inilah yang menjadi alasan mengenai penamaan air terjun tersebut. Panorama alam yang indah juga menjadi daya tarik tersendiri, mengingatkan kami pada salah satu kawasan wisata terkenal di Jawa Timur, Malang. Jalan yang berliuk-liuk, naik turun diantara bukit-bukit yang menghampar di bumi Kadur. Sehingga tidak berlebihan rasanya, jika Kadur disebut sebagai “Malang-nya Madura”. (by:mas moji-infokom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda berikan komentar seperlunya untuk blog ini. Kami apresiasi komen Anda demi progresivitas KOMPAK online selanjutnya. Mator sakalangkong